Indahnya Pengorbanan
Sumber: www.digaleri.com

Kata Alkitab / 21 March 2016

Kalangan Sendiri

Indahnya Pengorbanan

Mega Permata Official Writer
4684

Musim hujan sudah berlangsung selama dua bulan sehingga dimana-mana perpohonan tampak menjadi hijau. Seekor ulat menyeruak diantara daun-daun hijau yang bergoyang-gotang diterpa angin. 

“Apa kabar daun hijau?!”katanya. Tersentak daun hijau menoleh kearah suara yang datang. “Oo.. kamu ulat. Badanmu kelihatan kecil dan kurus, mengapa?” tanya daun hijau. “Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku. Bisakah engkau membantu sobat?” kata ulat. Daun hijau dengan baik hati berkata, “Tentu.. tentu.. mendekatlah kemari.” Daun hijau berpikir dibenaknya, “Jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau hanya saja aku akan kelihatan berlubang-lubang, tapi tak apalah.”

Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterimakasih kepada daun hijau yang telah merelakan sebagian tubuhnya menjadi makanan di ulat. Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan itu, ada rasa puas di dalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlubang disana-sini, namun ia bahagia bisa melakukan bagi ulat kecil yang lapar. 

Tidak lama berselang ketika musim panas datang, daun hijau menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya ia jatuh ke tanah, tersapu orang dan dibakar. 

Apa yang terlalu berarti di dalam hidup kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama? Yang pada akhirnya semua yang ada akan binasa. Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunyai hati bagi sesamanya. Yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan. Yang tidak membelakangi dan seolah-olah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta tolong. 

Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri. Merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang tidak mudah, tapi indah. Ketika berkorban, diri kita sendiri menjadi seperti daun yang berlubang, namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita. Kita akan tetap hijau, Allah akan tetap memberkati dan memelihara kita.

Bagi daun hijau, berkorban merupakan satu hal yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan. Dia bahagia melihat sesamanya bisa tersenyum karena pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya karena menyadari bahwa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai daun hijau. Suatu hari ia akan mengering dan terjatuh terbuang. 

Demikianlah hidup kita, hidup ini hanya sementara kemudian kita akan mati. Itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan baik: kasih, pengorbanan, pengertian, setia, sabar dan rendah hati. Jadikanlah berkorban itu sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membawa sukacita tersendiri bagi kalian. Dalam banyak hal kita bisa berkorban.

Mendahulukan kepentingan sesama, melakukan sesuatu bagi mereka, memberikan apa yang kita punya dan masih banyak hal perngorbanan yang bisa kita lakukan. Jangan lupa bahwa kita pernah menerima pengorbanan yang tiada taranya dari Tuhan Yesus Kristus hingga kita bisa seperti ini.

Sumber : Airhidup.com/Jawaban.com/em
Halaman :
1

Ikuti Kami